Banyak pesantren di Indonesia masih kurang mampu beradaptasi dengan gaya pendidikan modern. Mengajarkan nilai Islam dan bentuk moral anak yang soleh dengan jalur tradisional tentu tidak masalah. Namun, tanpa adaptasi ke realitas modern, pendidikan menjadi kurang efektif. Di sinlah Pesantren Tahfidz di Bogor memberi contoh yang berbeda.

Mengapa Pesantren Tahfid di Bogor Melakukan Langkah Pendidikan ini?

Pesantren Alam Tahfizhul Qur’an Fityatul Islam adalah salah satu pesantren yang ingin memasukkan perspektif modern ke pendidikan Islam-nya. Tentu saja tujuan utama pondok pesantren ini adalah mengajarkan seputar Al-Qur’an, tapi pengajarannya juga disesuaikan dengan realitas modern.

Pesantren Tahfidz sudah banyak yang sadar akan perlunya skill dan pengetahuan lebih untuk pahami Al-Qur’an di era modern. Pengartian dan implementasi ajaran Al-Qur’an di masa saat ini tentu sudah berbeda dibandingkan era dulu.

Kesadaran seputar pendidikan ini mulai muncul dan di sadari komunitas Islam Indonesia yang besar. Bahkan perubahan pandangan pada Pondok Pesantren Tahfidz  ini menjadi bahasan di artikel Muhamadiah di awal tahun 2023. Semakin perkembangan teknologi dan integrasi globalisasi berkembang, pesantren harus ikut berubah.

Tidak perduli jenis Pesantren Tahafidz atau Pesantren Salafi, semua harus mulai menimbang implikasi modern-nya. Pemahaman Islam yang ada di Al-Qur’an dan kitab kuning, harus disesuaikan dengan kondisi era masyarakatnya agar tidak terlalu lepas dari realitas kondisi sekarang.

Bagaimana Pesantren Tahfidz di Bogor Terapkan Pendidikan Modern?

Salah satu langkah yang diambil untuk pendidikan modern adalah menyediakan fasilitas dan tenaga pengajar yang sesuai kebutuhan era modern. Jika melihat fasilitas yang tersedia di banyak Pesantren Tahfidz Bogor, hal seperti internet dan skill penggunaan komputer sudah menjadi kurikulum penting.

Pengajaran Al-Qur’an bisa dikembangkan dengan teknologi yang mencukupi. Tempat seperti Pesantren Alam Tahfizhul Qur’an Fityatul Islam bahkan mengajarkan dakwah kreatif menggunakan media modern. Bayangkan bisa menyebarkan Islam dan Al-Qur’an menggunakan konten video YouTube. Hal ini pasti lebih efektif di era modern saat ini.

Menggunakan media internet, para anak didik juga dapat melihat perspektif lebih luas. Bayangkan bisa melihat perbedaan pandangan antara pemeluk Islam dari Amerika, German, Jepang, Korea dan Mesir seputar Al-Qur’an. Jika bisa multi dimensi memahami Al-Qur’an, tentu efeknya jauh lebih baik untuk pengembangan para santri nantinya.

Pada era global ini, pendidikan Islam bahkan lebih mudah diakses demi mendampingi para santri. Mengajarkan bahasa Inggris untuk membaca buku seputar penelitian Al-Qur’an  di Oxford akan lebih baik daripada sekedar tahu soal Al-Qur’an dari guru lokal. Untuk dapat akses pengetahuan tentnag penelitian tersebut, pengajaran modern soal internet dan bahasa Inggris harus dikenalkan pada santri.

Dari bahasan di atas sudah dapat dilihat bahwa lulusan anak didik Pesantren Tahfidz di Bogor akan lebih terbantu dengan penerapan pendidikan modern. Pondok – pondok yang saat ini ada di Indonesia harus mulai berubah untuk memperluas jangkauan pemahaman seputar Islam dan Al-Qur’an.